Matamu
Keheningan di gegap gempita langit
Merampungkan bahagia yang
Akan tercipta lewat hujan
Air mata
Laksana tirus
Matamu merincis sarang
Luka di dadaku yang menggenang
Rancak jiwamu saat kuselisir
Bersama rindu leburkan getir
Adakah mantra yang lebih
dari matamu yang menyulap
lukaku menjadi sebuah bunga harum
Engkaulah bunga mewangi di mimpi
Engkaulah nauangan ksatria tersesat
Engkaulah peta segala tuju kekinian
Engkaulah pelarut batu pada hatiku
Namun aku melihatnya
Sedih membaur bersama terista
Di kelopak kembang matamu saat
Selaksa bening intan berpijar
Di reruntuhan payau air matamu
Ini dadaku
Benamkan jingga di wajahmu
Taburkan benih luka
Hingga melaung segala terista
Lesap bersama air mata
No comments:
Post a Comment