Saturday 1 June 2013

Keberanian Angelina Jolie yang Patut Diacungi Jempol


Jakarta - Aktris Angelina Jolie menjalani prosedur mastektomi atau pengangkatan pada dua payudaranya untuk menghindari risiko terkena kanker. Jolie memberikan penjelasan secara lengkap mengenai pilihannya mengangkat dua payudaranya tersebut melalui sebuah artikel di New York Times. Berikut ini curahan hati bintang film 37 tahun yang juga ibu dari lima anak itu dalam artikel berjudul 'My Medical Choices' dan dipublikasikan pada Selasa (14/5/2013).

Ibuku melawan kanker selama hampir satu dekade dan meninggal dalam usia 56 tahun. Dia menunggu cukup lama untuk melihat cucu pertamanya dan menggendongnya. Tapi anak-anakku yang lain tidak pernah punya kesempatan untuk mengenal dan merasakan betapa dia orang yang penuh cinta dan kasih sayang.

Kami sering membicarakan mengenai ibuku dan aku harus menjelaskan pada anak-anakku mengenai penyakit yang mengambilnya dari kami. Mereka (anak-anak) bertanya apakah hal yang sama bisa terjadi padaku. Aku selalu mengatakan pada mereka untuk tidak khawatir, namun kenyataannya aku membawa gen itu, BRCA1, yang membuatku berisiko terkena kanker payudara dan ovarium.

Dokterku memperkirakan aku berisiko 87% terkena kanker payudara dan 50% terkena kanker ovarium, meskipun risiko ini berbeda pada masing-masing wanita. Hanya sebagian kecil kanker payudara yang merupakan warisan dari mutasi gen. Mereka yang terkena BRCA1, rata-rata berisiko 65% terkena penyakit tersebut.

Begitu aku tahu ini adalah kenyataan hidupku, aku memutuskan untuk proaktif dan meminimalisir risiko tersebut semampu yang aku bisa. Aku memutuskan untuk melakukan pencegahan double mastectomy. Aku memulai dengan payudaraku karena risiko aku terkena kanker payudara lebih besar ketimbang kanker ovarium dan operasinya juga lebih rumit.
 
Pada 27 April, aku menyelesaikan prosedur medis yang berlangsung selama tiga bulan, termasuk prosedur mastektomi. Selama masa itu aku memang merahasiakan ini dan tetap melakukan pekerjaanku.
 
Tapi sekarang aku menuliskannya karena aku berharap wanita lain bisa mengambil hikmah dari pengalamanku ini. Kanker masih menjadi kata yang menakutkan bagi hati setiap orang, sehingga membuat mereka jadi tidak punya kekuatan. Tapi sekarang sangat mungkin mengetahuinya melalui tes darah baik itu kamu berisiko kanker payudara atau ovarium dan kemudian melakukan sesuatu.
 
Prosesku sendiri dimulai pada 2 Februari yang dimulai dengan prosedur 'nipple delay' yaitu untuk mengetahui apakah ada kanker atau tidak di pembuluh payudara yang ada di balik puting dan kemudian mengalirkan darah ke area tersebut. Prosedur ini membuatku kesakitan dan banyak sekali memar, tapi ini membuat putingku lebih besar kemungkinannya untuk diselamatkan.
 
Dua minggu kemudian aku melakukan operasi besar, di mana jaringan payudaraku diangkat dan untuk sementara diisi filler. Operasi ini memakan waktu delapan jam. Kamu akan terbangun dengan tabung-tabung di payudaramu. Rasanya seperti melakukan adegan syuting film science-fiction. Tapi beberapa hari setelah operasi, kamu bisa kembali ke kehidupan normal.
 
Sembilan minggu kemudian, operasi terakhir diselesaikan dengan pemasangan implan pada payudaraku. Ada banyak manfaat dari prosedur ini selama beberapa tahun terakhir dan hasilnya bisa sangat bagus.
 
Aku menulis ini untuk memberitahukan pada wanita lainnya bahwa keputusan untuk melakukan mastektomi ini tidak mudah. Tapi aku sangat bahagia membuat keputusan ini. Kemungkinan ku terkena kanker payudara telah menurun dari 87% menjadi di bawah 5%. Aku bisa mengatakan pada anak-anakku bahwa mereka tidak perlu takut kehilanganku karena kanker payudara.
 
Aku pastikan mereka tidak melihat hal-hal yang membuat mereka tidak nyaman. Mereka bisa melihat luka kecilku dan hanya itu. Semua ini hanya untuk ibuku dan selalu tentang dia. Dan mereka tahu aku mencintai mereka dan rela melakukan apapun untuk tetap bersama mereka selama yang aku mampu. Dalam pendapat pribadiku, aku tidak merasa berkurang sebagai seorang wanita. Aku merasa memiliki kekuatan karena telah membuat keputusan penting yang tidak mempengaruhi feminitasku.
 
Aku beruntung memiliki pasangan seperti Brad Pitt yang sangat mendukung dan penuh cinta. Jadi untuk siapapun yang memiliki istri atau kekasih mengalami ini, pahamilah kalau kamu bagian penting dalam transisi ini. Brad ada di Pink Lotus breast Cancer, di mana aku dirawat, di setiap menit operasi ku. Kami menemukan waktu untuk tertawa bersama. Kami tahu ini adalah hal yang benar dilakukan untuk keluarga kami dan bisa membuat kami lebih dekat. Dan memang demikian.
 
Untuk wanita manapun yang membaca ini, aku harap ini membantumu untuk memahami kalau kamu punya pilihan. Aku ingin mendorong setiap wanita, khususnya jika mereka punya sejarah keluarga yang terkena kanker payudara atau ovarium untuk mencari informasi dan ahli medis yang bisa membantu melalui aspek kehidupan ini dan memiliki informasi untuk memutuskan. 

Aku sadar ada banyak dokter holistic yang bisa menawarkan alternatif selain operasi. Pilihanku sendiri akan aku informasikan di situs Pink Lotus Breas Center. Aku berharap ini bisa membantu wanita lainnya.
 
Kanker payudara bisa membunuh 458.000 orang setiap tahunnya menurut data World Health Organization, khususnya pada negara berpendapatan rendah dan sedang. Ini harus jadi prioritas untuk memastikan wanita bisa mendapatkan akses tes gen dan perawatan preventif, apapun latar belakang dan dimanapun mereka hidup. Biaya untuk tes BRCA1 dan BRCA2 ini lebih dari US$ 3.000 di Amerika Serikat dan menjadi halangan untuk banyak wanita. Aku memilih tidak merahasiakan kisahku ini karena banyak wanita tidak tahu bahwa mereka bisa saja hidup di bawah bayang-bayang kanker. Harapanku mereka bisa mendapatkan tes gen dan kalau mereka berisiko tinggi, mereka punya pilihan.




Analisis Saya:
Menurut saya keberanian Angelina Jolia dalam memutuskan keputusan besar dalam hidupnya patut untuk diacungi jempol. karena tidak semua wanita berani untuk memutuskan untuk operasi payudara. namun ini semua adalah demi kesehatan dirinya, sebelum dioprasi, Jolie memiliki peluang besar terkena kanker payudara karena sebelumnya ibu Jolie meninggal karena penyakit tersebut dan Jolie pun memiliki gen keturunan ibunya. setelah operasi pengankatan payudaranya, resiko Jolie terkena kanker payudara pun berkurang hingga 5% kalau tidak salah. Dan Jolie pun sangat beruntung karena memiliki suami yang tetap menerima dia apa adanya dan selalu menemaninya disaat dia menjalani masa-masa operasi.

Ini merupakan hal yang dapat dijadikan pelajaran untuk wanita. mungkin kita tidak bisa melakukan hal seperti yang Jolie lakukan karena itu membutuhkan banyak uang, namun kita bisa mencoba cek kesehatan kita ke dokter dan memulai hidup sehat dengan makan makanan sehat dan mengurangi Junk Food dan makanan yang mengandung bahan kimia. Juga para lelaki pun sebaiknya mendukung dan selalu mengingatkan para wanita untuk selalu menjaga kesehatan dan apapun yang mereka konsumsi.

No comments:

Post a Comment